KPK Klarifikasi Soal Kedatangan Dubes AS
Dalam RDP dengan Pimpinan KPK, Wakil Ketua Komisi III Tjatur Sapto Edi meminta klarifikasi tentang kedatangan Dubes Amerika Serikat ke kantor komisi anti rasuah tersebut. Ia mendapat informasi dubes negara adidaya itu sering berkunjung.
"Saya mendapat kabar Dubes AS hadir 3 bulan sekali di KPK, apa itu kepentingnnya. Bagi saya KPK memang lembaga negara independen tetapi harus tetap fokus pada national interest bukan hukum untuk hukum tetapi hukum untuk kepentingan nasional," kata Tjatur yang juga pimpinan sidang dalam rapat di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (6/2/13).
Anggota Komisi III dari FPAN Taslim meminta pimpinan KPK menjelaskan secara gamblang apa saja yang dibicarakan dengan Dubes AS dalam pertemuan tersebut. Ia menekankan jangan karena bantuan pendidikan dan pelatihan membuat KPK kehilangan independensi.
Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja yang menerima kedatangan dubes menjelaskan pembicaraan hanya seputar keingintahuan dubes terhadap perkembangan institusi yang didirikan pasca reformasi ini. Ia mengaku mendapat kabar dari sejumlah lembaga internasional banyak memuji keberhasilan KPK.
"KPK itu banyak dipuji. Mereka ingin tahu kenapa banyak negara lain ingin belajar, Malaysia misalnya belajar dari kita. Afganistan dan sejumlah negara di Afrika minta disupervisi pendirian institusi seperti KPK di negara mereka," paparnya.
Sementara itu Ketua KPK Abraham Samad menekankan tidak benar informasi yang menyebut Dubes AS berkunjung secara berkala ke kantornya. Ia juga memaparkan cukup banyak dubes negara lain yang datang diantaranya dubes Pakistan dan Tunisia.
Menanggapi hal ini anggota Komisi III Ahmad Yani mengingat KPK untuk tidak larut dengan pujian. "Saya warning KPK jangan larut pujian, negara donor tidak mungkin tulus dalam memberikan bantuan. Kita tahu AS itu sering menerapkan standar ganda di dunia. Jadi KPK bekerja sajalah, tidak perlu pujian untuk bekerja," tandasnya. (iky)foto:wy/parle